Selasa, 02 Juli 2013

Keladi Tikus Menghambat Sel Kanker

Tahukah Anda tanaman Keladi tikus yang tumbuh di sepanjang pulau Jawa, sebagian Kalimantan, Sumatera dan Papua? Mungkin tanaman ini masih terdengar asing di telinga. Keladi tikus merupakan tanaman sejenis talas dengan tinggi 25-30 cm, menyukai tempat lembab yang tak terkena sinar matahari langsung.

Nama keladi tikus diberikan karena mahkota bunganya berbentuk panjang kecil berwarna putih mirip dengan ekor tikus. Di China sering disebut sebagai Shui Banxai. Di Malaysia sering disebut dengan Rodent Tuber. Kalau di Indonesia biasa dikenal dengan Bira Kecil, Daun Panta Susu, Kalamaong, Ileung, Ki Babi dan Trenggiling mentik.

Daun umbi keladi tikus ribosome inacting protein, memiliki sifat antikanker yang berfungsi menghambat pertumbuhan sel kanker, menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat disekitarnya serta meredam munculnya sel kanker baru.

Bagi petani di Asia Timur, tanaman keladi tikus ini sudah tidak asing lagi. Ketika para penduduk desa menderita bisul atau masalah kulit lainnya akibat racun, maka ampas tanaman yang ditumbuk langsung diaplikasikan ke bagian tubuh yang luka.

Tanaman ini memiliki nama ilmiah Typhonium falgelliforme, mempunyai efek herbal yang cukup baik, diantaranya adalah hepatoprotektor, antibakteri dan immunomodulator. Bagian yang sering digunakan untuk herbal adalah seluruh bagian tanaman, baik itu daun, batang maupun akar.

Kandungan beberapa jenis asam lemak seperti asam laurat dan asam kaprat menyebabkan keladi tikus juga digunakan sebagai antibakteri. Beberapa bakteri yang merugikan bagi tubuh berhasil dihalau. Sari keladi tikus juga berkhasiat untuk membersihkan racun dalam tubuh serta membantu menetralisir racun narkoba.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar